Kuala Simpang - Indonesia tergolong negara yang
rawan terhadap gempa bumi dan tsunami. Sedikitnya ada 13 wilayah yang paling
rawan diayun gempa teknonik bahkan tsunami, karena berada pada pertemuan
lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik.
Pakar
Geologi dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Lono Satrio mengatakan,
wilayah itu secara geologis berada pada lempeng-lempeng yang membentuk zona
gempa bumi. "Dinamika lempeng-lempeng tersebut membentuk zona
gempa,". Wilayah yang rawan gempa adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa
Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua. Sementara Kalimantan,
lanjut Satrio, masih tergolong wilayah aman dari gempa bumi.
Dia
menambahkan, gempa bumi terjadi berawal dari gerakan lempeng benua yang
mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi, sehingga menyebabkan
penumpukan energi di zona tumbukan (subduksi) dan zona patahan yang
menimbulkan tekanan, tarikan dan geseran.
Pada
saat elastisitas lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang
diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. "Proses ini menimbulkan
getaran partikel ke segala arah yang disebut gelombang gempa bumi," sebut
Lono.
Menurutnya,
bencana gempa tidak dapat dicegah dan diprediksi namun kita hanya bisa
menghindari jatuhnya korban jiwa dengan melakukan mitigasi. Mitigasi gempa bisa
dilakukan dengan membuat bangunan tahan gempa, tak mendirikan bangunan di atas
atau bawah tebing.
Penting
bagi Pemerintah juga untuk membuat Rancangan Tata Ruang dan Wilayah yang
mempertimbang aspek kebencanaan, menyelenggarakan pendidikan dini tentang
gempa, bencana dan bahayanya serta menyiapkan jalur evakuasi.
Lono
melanjutkan, saat terjadi gempa, masyarakat yang berada di tempat-tempat umum
yang ramai seperti di mal, bioskop atau hotel jangan pernah membuat kepanikan
namun pilihlah cara menyelamatkan diri yang benar.
Sementara
Kepala Badan Meteorologi Klimotologi dan Geofisika (BMKG) Aceh Besar, Mata Ie
Syahnan mengatakan, intensitas gempa di Aceh cukup tinggi. "Dalam sehari
rata-rata terjadi tiga sampai lima kali gempa, tapi banyak yang tidak
merasakan," kata dia. "Gempa ini tergolong gempa mikro, kekuatannyahanya di bawah 3 SR.
0 comments:
Post a Comment